Warisan Bersejarah Universitas Paris: Dari Akar Abad Pertengahan hingga Institusi Modern
Warisan Bersejarah Universitas Paris: Dari Akar Abad Pertengahan hingga Institusi Modern
Universitas Paris, yang dikenal luas dengan nama “Sorbonne” (bahasa Prancis: [sɔʁbɔn]), berdiri sebagai salah satu institusi akademik paling bergengsi di Eropa sejak kemunculannya pada abad ke-12 hingga reorganisasi pada akhir abad ke-20. Berasal sekitar tahun 1150 sebagai perusahaan akademik yang terkait dengan sekolah katedral Paris, ini dianggap sebagai universitas tertua kedua di Eropa. Secara resmi disewa oleh Raja Philip II pada tahun 1200 ponpesal-mumtazkotasolok.com dan diakui oleh Paus Innocent III pada tahun 1215, universitas ini mendapatkan julukan ikoniknya dari Collège de Sorbonne, sebuah perguruan tinggi teologi yang didirikan pada tahun 1257 oleh Robert de Sorbon di bawah perlindungan Raja Louis IX.
Terkenal karena keunggulannya dalam teologi dan filsafat, University of Paris memainkan peran sentral dalam membentuk budaya akademik Abad Pertengahan. Ini memperkenalkan tradisi akademik utama yang terus memengaruhi universitas secara global, termasuk struktur gelar doktor dan pembentukan negara-negara mahasiswa. Selama berabad-abad, universitas mendidik banyak tokoh terkemuka, termasuk paus, raja, ilmuwan, dan pemikir berpengaruh.
Selama Revolusi Prancis, universitas ini dibubarkan pada tahun 1793, dan propertinya dijual atas perintah Konvensi Revolusioner. Sebagai gantinya, Universitas Prancis didirikan pada tahun 1806, terdiri dari beberapa fakultas—Humaniora, Hukum, Sains, Kedokteran, dan Teologi (yang terakhir dibubarkan pada tahun 1885). Ini menandai pergeseran menuju sistem pendidikan yang lebih terpusat yang dikendalikan negara.
Pendirian kembali modern terjadi pada tahun 1896 ketika Universitas Paris dibentuk kembali sebagai federasi fakultas Paris. Ini termasuk Fakultas Sains, Sastra, Hukum, Kedokteran, Teologi Protestan, dan École supérieure de pharmacie. Universitas reformasi secara resmi diresmikan oleh Presiden Félix Faure pada 19 November 1896.
Namun, setelah protes mahasiswa dan kerusuhan sipil pada Mei 1968, Universitas Paris mengalami transformasi yang signifikan. Pada tahun 1970, dibagi menjadi 13 lembaga independen, termasuk Universitas Sorbonne, Universitas Panthéon-Sorbonne, Universitas Paris Cité, dan lainnya. Universitas-universitas otonom ini terus meneruskan warisan intelektual yang kaya dari institusi aslinya.
Saat ini, Chancellerie des Universités de Paris mengelola aset bersejarah bekas universitas, termasuk gedung Sorbonne yang ikonik, merek “La Sorbonne”, dan berbagai perpustakaan antar-universitas. Meskipun bukan lagi institusi tunggal, semangat Universitas Paris bertahan melalui penerus modern ini, mempertahankan pengaruhnya di dunia akademis baik di Prancis maupun di seluruh dunia.