seojiwo January 25, 2025 0 Comments

Setahun yang Lalu, Salon Kuku di NYC Tutup: Kuku Jadi “Liar” Selama Berbulan-Bulan!

Setahun yang Lalu, Salon Kuku di NYC Tutup: Kuku Jadi “Liar” Selama Berbulan-Bulan!

Setahun yang lalu, dunia kita mengalami hal yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Tiba-tiba, salon kuku di New York City (NYC) harus tutup, dan para pencinta kuku pun dibuat pusing tujuh keliling. Bayangkan, kita semua yang biasa menyambut akhir pekan https://luxurynailspaga.com/ dengan kuku yang terawat rapi, tiba-tiba harus menghadapinya dengan kuku yang… eh, bisa dibilang, agak “liar.” Tidak ada lagi perawatan kuku manikur dan pedikur di salon, hanya ada semangat bertahan dengan peralatan seadanya di rumah.

Mungkin bagi sebagian orang, kuku itu cuma detail kecil yang bisa diabaikan. Tapi bagi sebagian lainnya, kuku yang terawat adalah bagian dari penampilan yang tidak bisa ditawar. Nah, setahun yang lalu, ketika salon kuku di NYC tutup karena pandemi, kita semua yang biasa rutin ke salon harus mulai berhadapan dengan kenyataan: kuku menjadi “wild” alias liar tanpa perawatan profesional. Yang biasanya kuku rapi, sekarang jadi tampil seperti sudah “menyerah” di tengah-tengah masa pandemi. Jangan tanya soal bentuk kuku yang mengelupas atau cat kuku yang mengelupas di sana-sini. Penuh perjuangan, deh!

Mulai dari penggunaan peralatan seadanya di rumah, sampai mencoba berbagai tutorial DIY manikur di YouTube—semua demi menyelamatkan kuku agar tetap terawat walau salon tutup. Mulai muncul ide-ide kreatif yang luar biasa, seperti mencoba menggambar desain kuku sendiri dengan spidol atau bahkan mencoba membuat desain ala “nail art” pakai alat-alat dapur. Hasilnya? Bisa dibilang nggak jauh-jauh dari kesan “unik”, ya. Ada yang berhasil, ada juga yang… yah, setidaknya kita bisa bilang itu pengalaman belajar yang berharga.

Buat kalian yang sering pergi ke salon kuku, pasti sudah tidak asing dengan aroma khas yang menyengat dari cat kuku. Tapi yang pasti, aroma tersebut sering kali juga bikin kita merasa seperti sedang masuk ke dunia perawatan kuku yang serba mewah. Namun, ketika salon tutup, kita hanya bisa berkhayal sambil mencium aroma cat kuku yang kita pakai sendiri di rumah. “Aroma salon, aku merindukanmu!” Begitu kira-kira perasaan yang muncul setelah berbulan-bulan nggak bisa menikmati suasana salon kuku yang bikin tenang.

Nah, siapa sangka kalau penutupan salon kuku ini justru memunculkan tren baru dalam dunia kuku! Beberapa orang mulai merasa lebih kreatif dengan desain kuku mereka sendiri. Ada yang sukses membuat kuku mereka lebih “berani”, dengan warna yang mencolok atau desain yang agak… aneh. Tapi hey, bukankah itu bagian dari seni? Jadi, meskipun salon tutup, kita tetap bisa menciptakan karya seni di ujung jari kita masing-masing. Hasilnya mungkin kadang lebih mirip “eksperimen” daripada “nail art”, tapi siapa yang peduli? Yang penting, kita mencoba!

Dan akhirnya, saat setelah berbulan-bulan berjuang dengan kuku yang tampak seperti tak terurus, salon kuku di NYC mulai buka kembali! Bagaimana rasanya kembali ke salon setelah berbulan-bulan menghadap peralatan DIY? Rasanya seperti kembali ke rumah setelah berkelana. Kuku yang kusut akhirnya bisa diselamatkan oleh para profesional. Tidak ada lagi cat kuku yang belepotan, tidak ada lagi bentuk kuku yang miring, dan tentu saja, tidak ada lagi desain kuku yang aneh. Ya, akhirnya kita bisa kembali menikmati perawatan kuku yang sesungguhnya. Tentu saja, banyak yang merasa bahwa perawatan kuku di salon adalah hadiah kecil untuk diri sendiri setelah melewati waktu yang penuh ketidakpastian.

Tahun lalu mengajarkan kita banyak hal, salah satunya adalah betapa pentingnya perawatan diri, termasuk kuku. Meskipun kita bisa berkreasi sendiri di rumah, tidak ada yang bisa mengalahkan sentuhan profesional dari para ahli di salon kuku. Jadi, saat salon kuku akhirnya kembali buka, banyak orang yang merasa bersyukur dan kembali merawat kuku mereka dengan semangat baru. Tidak hanya sebagai bagian dari penampilan, kuku yang terawat juga memberi kita rasa percaya diri yang lebih.

Leave a Comment