Pinjaman pelajar: Apa itu pinjaman pelajar dan apakah mungkin untuk mengajukannya di Indonesia?
Pinjaman pelajar: Apa itu pinjaman pelajar dan apakah mungkin untuk mengajukannya di Indonesia?
Pemerintah Indonesia sedang meninjau kembali program pinjaman mahasiswanya di tengah kontroversi sejumlah universitas yang menggunakan sistem pinjaman online untuk membayar biaya sekolah.
Beberapa pihak khawatir sistem pinjaman pendidikan bisa menimbulkan “beban ganda” bagi lulusan dari keluarga miskin.
Namun di sisi lain, model yang dilakukan SMERU Institute menunjukkan bahwa “sangat mungkin” pinjaman mahasiswa akan diterapkan di Indonesia – jika sistemnya benar dan didukung oleh subsidi pemerintah.
Pidato ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi kebutuhan mendesak untuk membiayai pendidikan siswa. Sri Mulyani mengatakan, Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) saat ini sedang mempertimbangkan kemungkinan pengembangan pinjaman pendidikan.
Namun dia mengakui bahwa pinjaman mahasiswa dapat menimbulkan masalah jangka panjang seperti yang terjadi di Amerika Serikat.
Menurut Sri, topik yang dijajaki kerja sama dengan perbankan antara lain bagaimana pinjaman bisa terjangkau, tidak membebani pelajar, mencegah penyimpangan dan terus memberikan dukungan kepada kelompok kurang mampu.
“Ini adalah kombinasi yang harus kita abadikan dalam desainnya,” kata Sri dalam konferensi pers, Selasa (30/01).
Pidato ini langsung memicu berbagai reaksi di media sosial. Mereka yang menentang rencana tersebut fokus terutama pada apa yang terjadi di Amerika Serikat, di mana banyak generasi muda terjerumus ke dalam utang jangka panjang.
Ada juga yang beranggapan pinjaman mahasiswa bisa diajukan, asalkan tidak menimbulkan bunga.
Apa itu pinjaman pelajar?
Mengutip dari Kamus Cambridge, pinjaman pendidikan adalah suatu pengaturan dimana mahasiswa atau universitas dapat meminjam uang dari bank untuk membiayai studinya.
Pinjaman pelajar harus dilunasi setelah mereka menyelesaikan sekolah dan mulai bekerja. Dalam artikel berjudul Pembiayaan Pendidikan Tinggi di Indonesia: Menilai klik disini Kelayakan Sistem Pinjaman Berdasarkan Potensi Pendapatan yang diterbitkan oleh Smeru Institute, disebutkan bahwa ada dua jenis sistem pinjaman pendidikan.
Jenis pertama adalah pinjaman hipotek dengan jangka waktu pengembalian tetap. Pinjaman jenis ini biasanya memiliki beban pembayaran yang tinggi, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Resikonya mungkin tidak terbayar.
Ini adalah jenis pinjaman yang sering digunakan antara lain di Amerika Serikat, Kanada, Filipina, dan Thailand. Tipe kedua adalah sistem pinjaman berdasarkan pendapatan. Artinya, peminjam dapat melunasi pinjamannya setelah pendapatannya mencapai batas tertentu.
Pada tipe kedua ini jangka waktu pelunasannya tidak ditentukan terlebih dahulu. Sistem jenis ini diterapkan di beberapa negara seperti Australia, Swedia, Inggris dan Jerman.