seojiwo Juli 19, 2024 0 Kommentare

Pendidikan Watak di Sekolah: Pemahaman, Urgensi, Tujuan dan Misalnya

Pendidikan Watak di Sekolah: Pemahaman, Urgensi, Tujuan dan Misalnya

Peranan pendidikan tidaklah cukup cuma stop dalam proses Mencerdaskan Kehidupan Bangsa sama seperti yang termaktub dalam pembukaan UUD 45. Pembangunan watak dan personalitas bangsa sangat dibutuhkan untuk perkembangan sebuah bangsa. Untuk prsilampung.com tersebut kehadiran pendidikan watak untuk peserta didik diharap sanggup membuat personalitas angkatan penerus bangsa, tidak cuma angkatan yang pintar tetapi memiliki adab yang mulia dan bermoral. Berikut rincian singkat berkenaan pemahaman, tujuan, contoh dan keutamaan pendidikan watak di sekolah, bahkan juga semenjak umur dini.

Pemahaman Pendidikan Watak
Sebelum akan memulai dengan pengertian apa itu pendidikan watak, sebaiknya kita perlu mengarah sejumlah pemahaman pendidikan watak dari berbagai sumber.

Pemahaman Pendidikan Watak Menurut Kemendikbud
Menurut Kemendiknas (2010), pendidikan watak diadakan dalam rencana untuk capai tujuan pendidikan nasional. Yakni mengembangnya kekuatan peserta didik agar jadi manusia yang bertaqwa ke Tuhan Yang Maha Esa, bermoral mulia, memiliki ilmu, mahir, sehat, inovatif, berdikari, dan jadi masyarakat negara yang demokratis dan bertanggungjawab.

Pemahaman Pendidikan Watak Menurut Beberapa Pakar
Dan menurut beberapa pakar, pendidikan watak ialah pendidikan yang ke arah pada pembangunan watak dan adab yang mulia. Secara eksklusif apa itu pendidikan watak? Sejumlah pakar sudah mendeskripsikan dengan detil, pemahaman pendidikan watak masing-masing, seperti keterangan berikut ini:

Menurut Thomas Lickona. Pemahaman pendidikan watak menurut Thomas Lickona ialah sesuatu usaha dengan menyengaja yang bisa menolong seorang untuk pahami, memerhatikan dan lakukan beberapa nilai etika dasar.
Menurut John W. Santrock. Pemahaman pendidikan watak menurut John W. Santrock ialah sebuah pendekatan secara langsung dari pendidikan kepribadian dengan memberikan pelajaran mengenai pengetahuan kepribadian dasar ke peserta didik supaya bisa menghambat diri dari sikap tidak berakhlak dan mencelakakan diri kita dan seseorang.
Menurut T. Ramli. Dan menurut T. Ramli, pemahaman pendidikan watak memiliki akar dan arti yang sama dengan pendidikan kepribadian dan adab.

Tujuan Pendidikan Watak di Sekolah
Pada umumnya, tujuan khusus dari pendidikan watak untuk membuat bangsa yang bermoral mulia, berakhlak, kuat, bertoleransi dan gotong-royong. Untuk capai hal tersebut, karena itu peserta didik perlu dimasukkan beberapa nilai pendidikan watak yang mengambil sumber dari tuntunan Agama, Pancasila dan Budaya. Ke-18 nilai pendidikan watak itu ialah

Keutamaan Pendidikan Watak di Sekolah
Peraturan pemerintahan lewat Kemendikbud mengenai pendidikan watak kurikulum 2013 perlu mendapatkan animo yang bagus. Lebih-lebih lagi bila dilaksanakan implementasi pendidikan watak anak umur dini, karena itu pembangunan personalitas bisa bawa faedah yang hebat. Adapun urgensi atau makna keutamaan pendidikan watak untuk pelajar bisa diterangkan sebagai berikut:

Pendidikan watak ialah langkah terbaik untuk pastikan beberapa pelajar memiliki watak dan personalitas yang baik pada hidupnya.
Pendidikan watak ini bisa tingkatkan prestasi akademis peserta didik.
Sejumlah pelajar tidak sanggup membuat watak yang bagus untuk dirinya pada tempat lain.
Pendidikan watak sanggup membuat pribadi yang menghargai dan menghormati seseorang dan hidup dalam warga yang heterogen.
Pendidikan watak berperanan sebagai usaha saat menangani akar permasalahan moral-sosial, yakni ketakjujuran, kekerasan, ketidaksopanan, semangat kerja rendah, dan sebagainya.
Adalah langkah terbaik untuk membuat sikap pribadi saat sebelum memasuki dunia kerja/ usaha.
Sebagai langkah untuk mengajari beberapa nilai budaya yang disebut sisi dari kerja sesuatu peradaban.
Contoh Implementasi Pendidikan Watak di Sekolah
Pendidikan watak anak umur dini dapat di dimulai dari lingkungan sekolah. Berikut contoh pendidikan watak di lingkungan sekolah:

Penerapan program K3 (Kebersihan, Keelokan dan Ketertiban), membiasakannya sampai jadi budaya di sekolah yang ditegaskan. Contohnya Pergerakan Sabtu Bersih,dan lain-lain.
Guru melatih diri untuk mengurus kelas saat sebelum mengawali KBM dengan atur, memperhatikan, dan lain-lain.

Hinterlasse einen Kommentar