Pho: Perjalanan Budaya Melalui Hidangan Nasional Vietnam
Pho: Perjalanan Budaya Melalui Hidangan Nasional Vietnam
Perkenalan
Pho (diucapkan “fuh”) berdiri sebagai salah satu ekspor https://perfectnailsal.com/ kuliner Vietnam yang paling ikonik, sup mie aromatik yang telah merebut hati dan selera di seluruh dunia. Lebih dari sekadar hidangan, pho mewakili budaya, sejarah, dan seni menyeimbangkan rasa Vietnam dalam harmoni yang sempurna. Sup kesayangan ini menceritakan kisah perpaduan budaya, pengaruh kolonial, dan ketahanan dan kreativitas masyarakat Vietnam.
Sejarah dan Perkembangan
Asal-usul di Vietnam Utara
Pho muncul di Vietnam utara selama awal abad ke-20, dengan sebagian besar sejarawan makanan menempatkan kelahirannya antara tahun 1900 dan 1907. Hidangan ini pertama kali muncul di provinsi-provinsi sekitar Hanoi, khususnya di provinsi Nam Định, di mana ia dijual oleh pedagang kaki lima yang membawa bahan-bahannya dalam keranjang yang digantung di tiang bahu.
Pho asli adalah urusan sederhana dibandingkan dengan versi rumit saat ini. Iterasi awal menampilkan kaldu bening yang terbuat dari tulang sapi, bihun, dan irisan tipis daging sapi, dihiasi minimal dengan bawang bombay dan rempah-rempah. Awal yang sederhana ini mencerminkan kebutuhan praktis kelas pekerja Vietnam yang membutuhkan makanan bergizi dan terjangkau yang dapat disiapkan dan dikonsumsi dengan cepat.
Pengaruh dan Evolusi Kolonial
Periode kolonial Prancis (1887-1954) secara signifikan mempengaruhi perkembangan pho. Prancis memperkenalkan konsumsi daging sapi ke Vietnam, di mana kerbau dan babi secara tradisional mendominasi sumber protein. Teknik kuliner Prancis, terutama seni membuat kaldu bening dan penggunaan rempah-rempah tertentu, bergabung dengan tradisi masakan Vietnam untuk menciptakan karakter khas pho.
Selama periode ini, pho berevolusi dari spesialisasi daerah menjadi hidangan yang lebih luas. Penambahan rempah-rempah aromatik seperti adas bintang, kayu manis, dan cengkeh—bahan-bahan yang tiba melalui rute perdagangan—mengubah kaldu sapi sederhana menjadi sup yang kompleks dan harum yang kita kenal sekarang.
Pemisahan Utara-Selatan
Ketika Vietnam mengalami perubahan politik dan migrasi internal, pho melakukan perjalanan ke selatan, di mana ia beradaptasi dengan selera lokal dan bahan-bahan yang tersedia. Pho utara (pho bac) tetap relatif konservatif, menekankan kemurnian kaldu dan hiasan minimal. Pho selatan (pho nam) menjadi lebih rumit, menggabungkan bumbu tambahan, tauge, jeruk nipis, dan berbagai saus yang dapat ditambahkan pengunjung sesuai dengan preferensi mereka.
Variasi regional ini mencerminkan perbedaan budaya yang lebih luas antara Vietnam utara dan selatan, dengan iklim selatan yang lebih tropis menyediakan akses ke berbagai macam herbal dan sayuran yang lebih luas sepanjang tahun.